atas nama rasa ini itu, kuuntai kata menjadi larik - larik yang bercerita tentang aku dan gadis mawar biru.
Monday, December 30, 2013
review akhir tahun..
tahun ini, Tuhan mengajariku banyak hal.
Tuhan memberiku arti, tentang bagaimana seharusnya kita memaknai hidup ini. setiap detik yang berlalu sangatlah berharga, sebab apa yang terjadi kemudian akan tetap menjadi rahasia. kalau yang selanjutnya menjadi sama sekali berbeda, maka tidak ada yang tau itu. tidak ada yang bisa mencegahnya. tidak ada pula yang bisa memutar balik waktu.
Tuhan membuatku mengerti tentang merelakan pergi hal-hal yang memang tidak seharusnya dimiliki. Ia menunjukkanku bagaimana caranya bersyukur atas apa yang sudah aku punya, dan tidak berkutat pada kekecewaan atas apa yang tidak mungkin bisa ku genggam.
Tuhan menunjukkanku tentang kelegaan pengampunan. Ia membukakan mata, memperlihatkan bahwa aku dan yang lainnya hanya manusia biasa.
Tuhan menyadarkanku bahwa masa kita di dunia ini bukannya tanpa batas. orang-orang silih berganti pergi, pun kita suatu ketika nanti. kita kehilangan.. kita meninggalkan.. kita akan selalu berakhir sendirian..
tahun ini, aku belajar banyak hal..
Sunday, December 29, 2013
coming home.
aku perlu pulang,
kepada rumah yang sudah kita isi penuh dengan cinta,
dan kita tanami teduh dengan perdu yang bisa meracau rindu.
aku harus kembali.
kepada pelukan gadis bermahkota peri..
sebab sudah lama hatiku tak lagi di sini, terpatri pada sang putri :)
Monday, December 23, 2013
puan yang itu.
puan linglung ditelan pasar malam.
bingung disuguhi euforia untuk ditelan.
"duh yang mana yang duluan?"
sembarang.
tidak terlalu berpengaruh, kan?
toh semua gelaknya cuma permisi numpang lewat.
kerja lembur.. kerja lembur..
diam-diam ia bergumul mencari sejahtera.
untuk sekedar ditampilkan, pun sejatinya ingin ditanamkan.
memang dibilangnya sudah bahagia.
ujarnya ... hati bergejolak ria melihat dunia asyik berdansa.
hei, pura-puranya terlalu kentara.
sama seperti lengkung miris di bibir itu..
apanya yang menggelegak?
hati?
mana bisa... bahkan denyut nadinya sendiri tidak mampu ia rasa.
siapa yang tidak tau, sudah lama puan yang itu tak bernyawa..
~ thank you for the inspiration :D
Sunday, December 22, 2013
senyummu.
putri, dimana kamu simpan senyum yang sering kupuji manis itu?
kenapa hilang dan tidak lagi kau pajang?
aku merindukannya, putri.
aku kehilangannya..
sudah kucari pengganti di setiap sudut kota,
sayangnya tidak ada yang berhasil menyamakan.
tidak ada yang secantik milikmu.
tidak ada yang mampu menggetarkan hatiku..
putri, tersenyumlah.
aku sakau..
Wednesday, December 18, 2013
harus terbiasa.
kamu sudah tidak ada, dan aku harus mengulang dari semula.
ra, tidak ada yg lebih sulit dari pura-pura ini yang pertama,
meninggalkan yang lama di belakang sana.
aku tidak yakin bisa menjalaninya dengan biasa tanpa luka.
karena semua yang harus kulalui lagi adalah semua yang biasa ku lewati.
dan setiap realita bersinggungan dengan memori, rasanya perih tak terperi.
uh, rindu menuntut temu, ra.
Saturday, December 14, 2013
kata.
tentang apa yang dimimpikan pertama kali.
dan apa yang selanjutnya lumat dimakan tragedi.
song of the month :)
She's been locked up inside her apartment a hundred days
He got stuck at the laundromat washing his cape"
She's just watching the clouds roll by and they spell her name like Lois Lane
And she smiles, oh the way she smiles
Making a wish on a passing car
She's dancing with strangers, falling apart
Waiting for Superman to pick her up in his arms
Waiting for Superman
Nothing's making sense
She's been chasing an answer
A sign lost in the abyss, this metropolis
He got stuck at the Five and Dime saving the day"
She says, "If life was a movie, then it wouldn't end like this
Left without a kiss"
Still, she smiles, the way she smiles, yeah
Show her love and climbing through the air
Save her now before it's too late tonight
Oh, like a speeding light
And she smiles
Friday, December 13, 2013
dimana?
di bagian mana kamu simpan aku?
di sudut gelap memorimu, atau menempel lekat di kelopak mata?
aku bagian dari masa lalumu.
sejuta persen aku tau aku di kepalamu.
tapi ... dimana tepatnya?
ruang rindu, atau kamar lupa?
kompetisi mematahkan hati.
mencari celah untuk menyelipkan rindu.
yang menang yang jadikan hati jeram.
riak tanpa kendali tabrak batu karang.
Wednesday, December 4, 2013
someone is ringing the bell.
"sadarilah bahwa kamu sedang hidup di masa kini, dan saat ini kamu sedang berjalan menuju masa depan. kamu sudah tidak lagi hidup di masa lalu, maka jangan terlalu terpaku pada apa yang ada di belakang. kalau kamu sibuk menoleh, kamu tidak akan mungkin bisa berhati-hati berjalan. kamu rentan menabrak, bahkan terperosok jatuh.
mulailah untuk belajar memaafkan diri sendiri. lupakan sikap menyalahkan yang selama ini kamu pendam. kamu temui gadis kecil yang tinggal di dalam dirimu, dan beritahu dia, bahwa mungkin hal-hal yang pernah terjadi dulu kala bukanlah salahnya. mungkin semua itu hanyalah bagian dari realita hidup yang memang harus dijalani.
kamu bisa melihat pengalaman dari sudut pandang yang berbeda, perspektif lain yang mungkin bisa membuatmu merasa lebih baik. misalnya ... kamu tidak akan mungkin menjadi sosok setegar ini, kalau tidak melalui apa yang sudah kamu lalui. kamu bisa bersyukur untuk itu, kan?
teruslah mengingat, bahwa walaupun sudah ada banyak sekali hal buruk yang menimpamu (yang saya tidak tau apa itu), setidaknya kamu masih punya kendali atas masa yang akan datang. so ... forgive yourself, forget things, and try to move on."
- sekian menit yang akan saya ingat.
Friday, November 29, 2013
refleksi cermin.
tidak perlu menyalahkan pendongeng atas cerita imajinasi terlalu mimpi yang rumornya membuat harapan melambung tinggi.
tidak usah mengatai mereka pembohong profesional yang hidup di antara lembar-lembar konyol dan tolol.
kau pikir, dari mana mereka mendapat ide fiksi?
adalah cermin yang dipegang menutup dada,
dan kita rupa tokoh yang digambarnya.
kisah yang kau bilang angan itu, pernah ada di satu lini masa.
yang dilihat atau bahkan dirasa penutur kata.
bukan dusta, bukan karangan reka.
jangan buru-buru merasa dipermainkan kalau belum jadi tokoh utama.
sejatinya, sudah diatur kapan waktunya untuk menjadi nyata.
sabar saja :)
Tuesday, November 26, 2013
puisi penjaja kata.
aku menyaksikan penjaja kata meneriakkan puisi yang lebih hujan dari pujangga kelana.
seribu kali lebih menggetarkan dan menggemparkan,
walaupun prosanya memang cuma berkutat pada pengharapan akan cinta sederhana.
aku bisa melihat, di kepalanya berputar memori masa lama.
dengan kekasihnya berboncengan naik sepeda tua berkeliling alun-alun kota,
bergenggaman di tepi pantai sembari menatap senja yang perlahan merona,
bertukar bisik lirih "aku cinta kamu" di telinga.
ah, ia sedang mendaki kerinduan rupanya.
inginnya, kembali lagi sebuah kisah yang pernah ada dan sekarang entah kemana.
sebuah cerita cinta yang dulu mati layu di bangku taman,
terlalu rapuh menghadapi musim yang terus bertukar nama dan warna.
"adakah kesempatan untukku memperbaikinya?" tanyanya sebagai penutup sajak.
"entahlah.." jawabku, si pendengar setia.
Saturday, November 23, 2013
yang aku syukuri.
sudah lama aku melupakan air mata.
tidak hanya karena kamu datang sebagai morfin dan marijuana,
tapi karena kamu juga adalah yang teristimewa.
mulanya hanya pura-pura yang ada.
tersenyum, tertawa, bergembira, semua kulakukan demi basa-basi belaka.
tak terbayangkan jika kemudian,
semua yang ada di dirimu bahkan menjadi penghangat dan semangat.
terimakasih :)
Thursday, November 21, 2013
jangan menarik perhatianku.
manis, jangan menyapaku, jangan tersenyum padaku.
kalau kamu mendekat,
ada yang menggelitik perutku.
pipiku kan bersemu, dan aku tersipu malu.
oh, aku tidak ingin ada yang tau bahwa aku mengagumimu.
aku selalu ingat sebaris kata,
bahwa dongeng hanyalah selarik kisah di buku cerita,
dan kita tidak akan mungkin menua bersama.
maka lakukanlah untukku, sayang.
berdiamlah jauh di sana.
agar leluasa aku mencari arah,
mencari jalan untuk pelan-pelan melupakan.
tak sengaja.
musim tidak pernah mengenal arti negosiasi.
angin bergerak semaunya sembari membawa aroma tanah basah,
mengekalkan memori yang bersembunyi di dalam lemari.
di luar sana, hujan turun seharian.
mengartikan getirnya memimpikanmu tadi malam.
oh, tidak ada yang lebih dingin dari ini.
perih hati setelah tanpa sengaja mengingatmu lagi.
Wednesday, November 20, 2013
nyaris serupa.
ra, hari ini dosenku berulang tahun. yang ke-29, katanya.
and guess what? beberapa hari yang lalu, anaknya baru saja meninggal dunia.
familiarkah kamu dengan kisah ini, ra?
aku? ya, ke-hampirserupa-an nya mengingatkanku padamu, pada akhir cerita kita.
aku merindukanmu, ra.
Monday, November 18, 2013
bukan rahasia.
bukan lagi rahasia,
bahwa di bawah rindang damar tua,
ada sekotak rasa yang dipendam,
begitu dalam dan terlalu diam.
sementara angin menodong ranting,
kamu ada di antara yang gugur.
yang menimbun pula bersama daun kuning musim kering.
Saturday, November 16, 2013
remah.
perihal kesulitan bertahan ketika sudah terlanjur dilepaskan.
(2) rindu kau pakukan di dadaku,
yang ku tandai sebagai satu-satunya rasa yang tetap bertahan,
meski semua harapan terpatahkan.
Wednesday, November 13, 2013
berhentilah menyangkal.
bukan suatu hal yang sederhana, introspeksi dan refleksi diri itu.
pada prosesnya, kita akan menemukan banyak hal-hal penting, baik maupun buruk, yang mungkin sebelumnya belum pernah kita sadari. well, kalau apa yang kita temukan itu baik, kita bisa semakin percaya diri, merasa bersyukur, dan lain sebagainya. kalau buruk? penyangkalan adalah yang pertama kali datang setelah kita menyadari fakta-fakta baru tersebut.
penyangkalan itu menyakitkan. seolah kita menyimpan pisau tak bersarung di saku celana. siap menusuk kapanpun, bahkan saat kita bergerak sedikit saja.
"ah, aku tidak sepesimis itu."
"aku bukan pengkhianat kok."
"mana mungkin aku jadi gadis penggoda."
namanya bunuh diri kalau kita mencoba membunuh apa yang kita tau tidak akan mungkin bisa dibunuh. namanya menyakiti diri sendiri kalau terus menerus membohongi hati.
kita mengarahkan diri untuk berpikir bahwa kita sudah menjadi bagaimana kita seharusnya menjadi. kita menolak mempercayai adanya hal-hal jelek dalam diri kita. padahal sejatinya, otak bukan pembohong ulung, dan suara hati bukan target yang bisa dibohongi. deep down, kita selalu tau bahwa penemuan kita ada benarnya, dan memang itu kenyataannya. namun seringkali, kita memilih melupakannya, atau bahkan mengubahnya mejadi hal yang sama sekali berbeda.
sebenarnya penyangkalan itu tidak banyak berguna dan hanya membuat kita buta. maka.. mungkin yang perlu kita lakukan hanya menerima semuanya. berhenti menyangkal dan mulai mengiyakan bahwa memang beginilah kita. at least, itu membuat kita lebih menghargai diri sendiri.
we dont have to like it. we just need to accept it.
Monday, November 11, 2013
tidak mau rindu.
terjaga semalaman, perihal cinta lama yang datang bertamu.
oleh-oleh sekantung rindu dibawa sebagai obat candu.
ah! tinggalkan saja di luar pintu.
aku sudah lupa masa lalu.
Sunday, November 10, 2013
tulisanmu di bukuku.
(2) rindu adalah rasa dahaga, sabar adalah penyegar, dan temu adalah bingkisan utamanya.
(3) air mata adalah satu-satunya cara hati berbicara, ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yang telah membuat perasaan terluka.
tulisanmu yang entah kapan kau selipkan di bukuku.
kamu tau aku mencintaimu, kan?
Saturday, November 9, 2013
song of the month :)
Joseph Vincent - My Queen
take a look around
and you'll see that in front of me
this'll be another thought out melody
take another chance with me
it's alright to try somethin' new
for a minute, one livin' for more than what she needs
for more than just a dream
wait as long as I can try
until that perfect time
since that day I saw you walk away
not a moment has passed
that I haven't asked myself, oh why?
takin' all my time, and it hasn't left my mind
'cause that was the thing, thought I was your king
hopin' that you would be my queen
don't stop keep on movin'
and just know that in time it will pay off
and you will just make it on out, make it alright
and you know, there's so much left to go
so don't hold yourself back
keep your mind on track
and you'll be on your way
be my everything, my whole life
but then you slipped away
one things for sure
I gotta let you go
- lagunya baguuuuuuuuuuuus :')
Take a look around
And you'll see that in font of me, this will be
another thought out melody
Take another chance with me
It's alright to try, something new for a minute
one living for more than what he needs
for more than just a dream
PRE-CHORUS
Wait as long as I can try
Until that perfect time
CHORUS
Since that day, I saw you walk away
not a moment has passed
that i haven't asked myself, oh why
taking all my time, and it hasn't left my mind
cause that was thing, thought i was your king
hoping that you would be my queen
VERSE 2
Don't stop keep on moving
and just know that in time it will it pay off
and you will just make it on out, alright
And you know, there's so much life to go
don't hold yourself back, keep your mind on track
and you'll be on your way
CHORUS
PRECHORUS
Read more at http://www.lyrster.com/lyrics/my-queen-lyrics-joseph-vincent.html#YCt6AFk2gDTvi3yX.99
Friday, November 8, 2013
aku, kamu, hujan.
sebuah potret memori berbingkai terpampang di dinding biru. ada aku dan kamu di sana, dengan hujan sebagai latar belakangnya. oh, aku ingat momen ini. manis seperti gulali.
waktu itu...
kita sedang membicarakan entah apa ketika tiba-tiba butir-butir air turun bergantian. kontan aku terdiam kemudian tersenyum riang, persis seperti seorang cilik yang baru mendapat boneka dan pernak-pernik.
"kenapa?" tanyamu bingung. belum juga aku sempat menjawab saat kamu kemudian kembali berkata, "kamu senang terjebak di sini bersamaku? kita tidak akan bisa pulang sebelum hujan reda, kan."
merah jambu tampak jelas di pipiku. astaga, apa kamu bisa membaca pikiranku?
"tidak! tentu tidak! aku tersenyum karena hujan turun. aku mencintai hujan." penyangkalan. manusia tidak pernah lepas darinya, benar?
"masa?"
"iya!" oke, alasanku memang benar dan nyata apa adanya, bukan sepenuhnya penyangkalan. aku memang mencintai hujan kok. tapi sejujurnya, tebakanmu pun juga jauh dari salah. diam-diam aku berharap, semoga hujan akan bertahan lama, agar aku dan kamu tetap tertahan bersama. yang kukatakan tadi hanya penyembunyi alasan lain yang tidak boleh diketahui siapapun.
"segalanya indah kalau kamu menyadarinya. lihat lingkaran-lingkaran yang saling bersahutan di tengah kolam itu. lihat daun yang saling merapat seolah berbagi kehangatan. dan bumi... semua isinya berkilauan setelah hujan mereda." kamu hanya mengangguk-angguk sebagai persetujuan.
"apa kamu menyukai hujan pula?" tanyaku. kamu tidak bersuara, namun menyunggingkan sebuah senyum misterius.
"menurutmu?" aku mengedikkan bahu.
"ada hal yang lebih ku cintai daripada hujan."
"apa?"
"menurutmu?"
"berhentilah menanyakan pendapatku. aku yang bertanya lebih dahulu." aku mulai sedikit tidak sabar.
"aku akan memberitahumu. tapi kamu harus menutup matamu terlebih dahulu."
aku memandangimu dengan tatapan bertanya-tanya.
"percayalah, aku tidak akan membiarkan hal buruk menimpamu."
maka aku melakukannya. dan tak lama setelahnya sebuah tangan hangat menggenggam dan mengisi jemariku. bisikan halus menyambangi telinga, sebaris kata biasa yang entah kenapa kali ini terdengar berirama sinatra.
"kamu.." katamu. hanya sepersekian detik berlalu, sampai kemudian kecupan ringan mampir di bibirku. oh, ini yang pertama. ciuman pertamaku. pipiku tak bisa lagi lebih merona.
kamu menepati janjimu tentang tidak akan ada hal buruk terjadi padaku. namun mungkin seharusnya kamu memperingatiku bahwa kamu mau membawaku terbang dan melayang.
hey, aku sudah sampai di lapis langit keberapa?
- 8 November 2013, 14.25
hujan menyenangkan di luar sana, kuliah membosankan di dalam sini.
masih akan bertemu.
pun perpisahan datang memutus lekang, kita masih bisa jumpa pada waktunya.
di tempat baru, kamu bisa menemuiku di situ.
kan kubuatkan peta agar kamu menjejak di beranda jika rindu tibatiba mengganggu.
pergi lah ke arah tepi langit.
aku ada di salah satu sisi matahari sore pergi.
Wednesday, November 6, 2013
waktu mengajarkan pengampunan.
kalau kamu bersikeras mengusir pergi amarahmu,
kamu hanya akan mendapat pembuktian, "senjata makan tuan".
merasa terancam, ia akan menanam akarnya semakin dalam,
menandai tempat ia bermukim tenang.
mungkin sebaiknya bersabar saja,
karena waktu mengajarkan pengampunan,
dan dendam kemudian menyusut diam-diam.
ra.
maaf, belum juga kusisihkan waktu menyandarkan setangkai matahari di pusaramu.
sementara saja, sebelum semuanya menyempurna, semoga kamboja cukup menggugur merona tempat lelapmu.
dirasa tidak adil.
sekedar penasaran, sedang berada di mana dirimu sekarang?
aku masih di sini, terperangkap dalam kubus kehilangan.
dengan warna dinding selegam kafein, dan setiap sisi bertabur duri, bagaimana bisa kamu melalui semua tragedi,
sedangkan aku terjebak telak dalam kejatuhan?
apa karena kamu yang memilih pergi?
apa karena kamu yang mencipta perpisahan ini?
entahlah, aku mencoba tidak peduli.
karena rasanya, semua ini tidak adil sama sekali.
Sunday, November 3, 2013
hujan di bulan baru.
malam sudah melahirkan purnama kesekian sejak terakhir hujan turun.
di luar jendela, pun dibawah mata.
senja ini tak terencana, rinai menikam kerontang di bulan baru.
cahaya dan suara pengiringnya,
gemuruh guntur yang memekakkan telinga.
darimana?
langit pula, atau dalam dada saja?
oh, mungkin keduanya.
tanah mengadu basah.
ranting berteriak pening.
badai nostalgia ini terlalu bertubi,
sampai tak ada lagi yang bisa menanggulangi.
Monday, October 28, 2013
bahagia itu apa?
puan, taukah kamu bahagia itu apa? mungkin kamu tidak percaya bagaimana bisa aku lebih mengertinya. tapi ketahuilah, bayu membisikkan cerita tentangnya suatu ketika.
ia menyanyikan sajak tentang hidup yang adalah toples sejuta rasa. maka ujarnya, tidak mungkin mengartikan bahagia sebagai sekedar senang dan terbang saja. Tuhan menciptakan hidup semarak gono gini gitu, sejatinya agar dunia menjadi tidak semembosankan itu.
sepoi musim semi membelaiku. ia berpuisi dengan lembut di telinga, seolah ingin sekali aku mendengarnya dengan seksama.
katanya, bahagia adalah ketika masih bisa mencari celah untuk tertawa, bahkan saat dunia runtuh seketika. bahagia adalah saat sekaleng cat hitam tumpah di atas lukisan indah, namun tetap mampu memodifikasinya sedemikan rupa hingga masih saja terlihat menggoda. bahagia adalah ketika bisa dengan terampil memperbaiki benang kusut, dan menyulamnya menjadi baju musim hangat kemudian.
bahagia itu bukan berarti tak berkesedihan, manis. bahagia adalah bagaimana kita menjalani dan menghadapi semua halnya dengan selengkung senyum tulus :)
Saturday, October 26, 2013
cinta penyanyi bisu.
cinta penyanyi bisu.
payung teduh dari seluruh sunyi yang luruh.
penggoda bulir airmata,
menjelma nyata jadi kupukupu bersayap biru.
cinta tanpa bingar.
tak pernah riuh berpropaganda.
cuma antara kita dan nostalgia.
merangkum cerita yang mengenal bahagia saja.
Friday, October 25, 2013
remah rindu.
ditampar berjuta kerinduan.
(2) merindukanmu...
tak ubahnya seperti menunggu pulang prajurit perang.
penuh harapan, dan tanpa kepastian.
(3) bohlam pecah, rindu tumpah.
(4) hujan datang lagi.
rintiknya terketuk dalam nada yang samar namun masih sama.
irama rindu, bertema kamu.
siapkah menghadapi pejuang?
sebagai seorang dewasa, kamu terlalu besar kepala, merasa hebat hanya dengan membuatku jatuh berlutut satu kali saja. simpan senyum sumringah memuakkan itu, hey! kamu tidak seberkuasa yang kamu pikir, kamu tau?
aku jatuh, tapi aku bangkit berdiri lagi. kamu lihat, kan?
tak terkalahkan itu memang bukan karakteristik manusia. tapi begitupun dengan menyerah tanpa perlawanan. maka di sini aku kini, membuktikan bahwa kamu masih jauh dari luar biasa untuk bisa mematahkan semangatku.
kamu mau apa, terserah. tapi percayalah, aku terlahir tidak untuk kalah semudah pasrah. pejuang. kamu sedang berhadapan dengan salah satunya, sekarang. sudah siapkah?
Sunday, October 20, 2013
aku juga pejalan.
kalau aku pergi, itu karena aku sudah tidak ingin lagi berada di sini. tandanya, aku memilih berhenti mengorbankan hari dan energi. menunggu, menyetia, merindu, dan biarkan detik berlalu dengan sia. kalau kamu menilik di tempat aku semula ada, dan hanya bangku kosong yang tertangkap mata, anggap saja ini caraku menunjukkan bahwa kamu bukan dewanya. bahwa musim selalu berganti, dan aku tak bisa selamanya menanti.
kamu tau hidup memang tentang perjalanan, kan? kita harus terus berkelana menyambangi setiap gerbong yang siap sedia meninggalkan kita kalau kita tidak datang tepat waktu.
tersebablah aku tidak bisa menjeda, menahan peron-peron di stasiun hanya demi seorang saja. hanya untukmu. hanya agar bisa menunggumu berhasil mengertikan binar dan debar di diriku setiap kamu tak jauh dari sisi.
aku harus berpindah dan bergerak. aku tidak ingin berlama-lama menepi untuk kemudian tertinggal kereta kesekian kali. aku harus pergi. karena sama seperti kamu, aku juga bukan Tuhannya. aku hanya satu dari pejalan itu.
Saturday, October 19, 2013
berakhir di kamu.
sepatu yang sepatutnya sekedar mengalaskan langkah,
menjejakkan tapak pada rasa yang terbawa kemanamana.
lekat, memulangkanku lagi dan kembali pada rumah yang sama.
kamu..
tempat pulang, penutup perjalanan.
Friday, October 18, 2013
salah kaprah salah siapa.
kamu tau bagaimana lembutnya awan-awan putih di langit biru sana? kamu tau bagaimana rasanya terbang bersisian dengan merpati, membiarkan tubuh ini terbawa kemanapun angin mau membawa? aku tau.
sebuah kecupan manis di pipi yang memperkenalkanku pada semuanya.
kukira, ini sebuah pertanda bahwa rasa yang tersimpan tidak bertepuk sebelah tangan. pikirku, ciuman ringan adalah bentuk nonverbal dari "aku cinta kamu". maka aku melambungkan harap di penjuru angkasa. tentang kebersamaan yang mungkin kan menjelma, dan rindu yang kan selalu menyetia.
tapi aku salah kaprah. kecupan itu... diberikan bukan cuma padaku. maka bagian lain dari cerita terbentang di hadapan muka. bahwa sejatinya, ini bukan apa-apa. ah, aku baru tau bahwa kecupan sudah tidak lagi seistimewa itu. maknanya dewasa ini membias dan penuh ambiguitas. bukan lagi romansa yang mengartikan cinta, jika bibir meninggalkan bekas dimana-mana.
aku ketinggalan zaman.
lalu salahkukah tidak bertanya dahulu apa arti sebuah kecupan? atau salahnya juga menyembunyikan kata di bawah meja?
aku tidak tau.
sayangnya aku terlanjur mengumpan mimpiku ke dasar lautan. aku terlanjur terlalu takjub dengan keluarbiasaan yang ternyata sudah menjadi hal biasa. rasanya mustahil mengambil dan menelan semuanya kembali. berhadapan dengan kecewa kah satu-satunya pilihan?
hati, semoga kamu baik-baik saja.
song of the month :)
All of her friends in magazines
But everyday she lives a broken dream
Making her own reality
To cover up an empty space
But there's a lot behind those big blue eyes
She just don't realize
But all that money wont change fate
He's got 6 zeros but no one to share it with
No friends, no girl, no one in the world
We're not so different
You and I
Cause everybody's got a place to hide
But it's just the things we live in
Everybody’s gone and lost their mind
It’s just the days we live in
Most of the time
Get up out the dark
Open up your eyes
You'll discover there's a world outside
To fix a broken heart
You have to try
Pick it up, pick it up
It's a beautiful life
- kalau kamu merasa tertekan oleh satu atau banyak situasi, mungkin kamu bisa mencoba melihat hidup dan semua masalahmu dari perspektif yang berbeda. sudut pandang yang berpindah satu senti saja bisa mengubah segalanya, kamu tau?
sudah waktunya.
tangis di pelupuk mata menawar meminta penghabisan.
katanya, sudah waktunya kenangan tertinggal di sisi puisi.
sementara malam tetap bungkam,
kita harus mulai bersenandung dalam hura.
bersama kunang-kunang, menari di punggung rembulan.
sayang..
saatnya kita mengenal bahagia..
untuk bahagiamu saja.
sebentuk hati terbujur kaku di atas selimut beludru.
cinta yang menggebu melayang, pergi dan tak kembali lagi.
tapi yang satu mati, yang lain terlahir ke bumi.
segumpal "kerelaan" menelusup masuk mengisi ruang lalu.
rasa ini... melapangkan dada untuk bahagiamu saja.
Monday, October 14, 2013
besok lebaran dan saya sendirian.
jadi ... ini lebaran pertama saya tidak berkumpul bersama keluarga.
sedih :'(
sudah berusaha "menekan pikiran". menjadikan "belajar untuk ujian" sebagai pelarian, supaya tidak terlalu memikirkan orang-orang rumah yang nun jauh di sana. tapi ... gagal.
disuruh mama ke tempat mbah dan keluarga-keluarga di Wates sana, tapi saya memilih "inaction inersia". lebih baik tidak sama sekali daripada sedikit-sedikit. kalau saya pergi ke sana, suasana lebarannya malah terasa (dengan masak makanan enak, dengan bersilaturahmi, dll), nanti rindu mama, papa, rhaka, mbak cici, dan tuting-nya semakin bertambah.
nanti sedihnya berkalilipat :'(
tapi yang ada di pikiran memang sudah menjatuhkan melulu. kalau sedang di rumah, pasti malam ini membuat ketupat. kalau sedang di rumah, pasti bisa bermain bersama tuting, kakak, adik, dan sepupu-sepupu yang lain. kalau sedang di rumah, pasti besok pagi pergi bersama keluarga, berjalan kaki ke mesjid. kalau lagi di rumah pasti itu dan ini.
dan saya tidak sedang di rumah, tapi terpisah jauh dari keluarga.
saya ingin pulang. hiks :'(
- pelajaran psikologi sosialnya masih tertinggal sekelebat -_-
Thursday, October 10, 2013
bumi frustasi.
siapa sangka,
hujan yang enggan turun, ternyata adalah bumi yang lelah menangis.
sudah muak ia tersedak terus dan terus, oleh "rindu masa muda" yang berlipat.
ia tua bukan karena usia, tapi ulah bobrok para manusia.
kulitnya kerontang, keriput dan berkerut.
air kepanasan, memilih pergi menguap ke angkasa.
suaranya hilang meninggalkan sejejak serak,
terkuras meneriakkan kalimat yang sama lagi dan lagi.
"mana hutanku?"
duhai, kasian sekali.
jangan sampai bumi frustasi.
nanti ia bunuh diri dan semua tidak punya tempat untuk kembali.
Tuesday, October 8, 2013
ruang katarsis.
ditempat pasir dan ombak bercinta,
rasa berderai dalam lantun tak bermelodi.
pekik-pekik frustasi terumpan jauh ke lautan,
tenggelam dan terbentur karang di dasar biru.
masa bodoh, biar tidak melumut dalam raga,
biar tidak bertumpuk merusak asa.
menyambung hidup.
sepasang renta memanen waktu di pohon kapuk.
mencari peser di dasar baskom penuh keringat.
dibantingnya tulang yang bahkan sudah lapuk dan mulai remuk.
memang luluh, lalu lantak.
tapi hidup terlalu berharga untuk direlakan begitu saja.
gadis kereta.
kamu percaya takdir?
aku bertemu dengannya di sebuah perjalanan menuju batavia. ia duduk di sebelahku, gadis berparas manis itu. ketika aku pertama datang, ia hanya menoleh sebentar, lalu melempar sebuah sinyum simpul.
kemudian diam.. diam sampai waktu yang panjang.
kereta berjalan dalam remang temaram bulan. kantuk menyambangi sebagian besar penumpang gerbong, terkecuali aku dan gadis itu. ia masih saja menulis, mencoret di bagian sana sini buku catatan kecil di pangkuannya. dan aku ... adalah pilihan salah meneguk tiga gelas kopi hitam pekat sebelum berangkat.
aku tergoda, ingin berbincang dengannya. ia tampak ... menarik. tapi kegiatannya yang tak putusputus sejak pertama roda berputar membuatku ragu, takut mengganggu.
baru pukul dua dini hari dia berhenti dan aku lalu berani. aku memulai perbincangan dengan suara setengah berbisik. takut mengusik yang lain yang terlelap.
kumulai dengan pertanyaan, "hey, mau ke Jakarta juga?"
ah, konyol. kereta ini hanya menuju satu kota yang sama, tolol.
tapi ia menoleh kok, tersenyum, menjawab, dan bahkan membuka diskusi.
itu pertama kali kami bersitatap. sepasang mata indah kelabu keperakan itu membuatku jatuh bertekuk lutut. serupa aurora borealis, hanya saja dengan warna yang lebih abu-abu. aku tidak bisa menahan keterpesonaanku. senyum mengembang begitu saja.
semuanya bermula dengan basa-basi tidak perlu, kemudian entah bagaimana caranya kami kemudian membicarakan James Morison, Jodi Picoult dan beberapa kesamaan lain yang kami punya. menarik.
saat matahari sudah menyembul malu-malu, baru terlihat rona lelah di matanya. ia mengusap lengannya yang terpapar udara terbuka. dingin, aku tau. kalau bukan orang asing, aku sudah pasti memeluknya.
"sebaiknya kamu tidur. kamu sudah terjaga semalaman," saranku.
ia mengangguk sembari memberikan senyum semanis gulali. ia menutup mata, dan aku sibuk menatapnya. aku tau dia tau, tapi aku tak peduli, begitupun dengannya. dia terlihat damai, dan ... cantik.
pada akhirnya aku jatuh tertidur pula. lelah berhasil mengalahkanku. maka lelap, lelap, lelap. sampai kemudian aku terbangun lagi. kereta sudah berhenti, dan kursi disampingku tak lagi terisi. entah di stasiun mana ia memilih berhenti. aku tidak tau namanya. aku tidak tau nomor teleponnya. aku tidak tau kemana ia pulang setelah berkelana. tapi aku tau ... ia membawa hatiku pergi. ah, gadis kereta. aku patah hati..
dan hampir sepuluh tahun kemudian, jauh setelah momen itu tertinggal di belakang, di kota tua yang sama, di sebuah kedai kopi ternama, aku duduk tepat di sebelah jendela kaca. dan seorang gadis berteduh dari hujan di bawah kanopinya. gadis kereta mengulurkan tangan, menadahkan telapaknya pada butir air dari angkasa.
kulangkahkan kakiku keluar menghampirinya, sedetik setelah aku yakin bahwa ia gadis yang selama ini ada di hati.
"sudah dengar lagu James yang judulnya Better Man?"
ia menoleh, kemudian senyumnya merekah. ia pasti mengenaliku sebagai lelaki di kereta.
"waktu itu, aku lupa bertanya siapa namamu," kataku langsung dan tidak nyambung.
"senja.."
aku terdiam sebentar.
"kalau kamu suka bermain air, kenapa tidak hujan-hujanan sekalian?"
"tidak ada yang menemani. kalau sendiri, seperti orang hilang kendali diri."
"mau aku temani?"
senyumnya semakin lebar. dan aku memaknainya sebagai sebuah persetujuan. aku sudah hendak melangkah ke bawah langit ketika ia menahan tanganku.
"tunggu, aku juga ingin tau siapa namamu."
"fajar."
kamu percaya takdir?
Monday, October 7, 2013
saat malam datang.
secangkir kopi tumpah di serambi langit,
melarutkan senja yang singgah di pelupuk malam.
hitam, lidahku pahit.
rindu sibuk menghitung menit.
petang memecah botol kaca penuh kenangan.
kamu terburai menyemai kalut di sepanjang pesisir laut.
gelap..
Saturday, October 5, 2013
rindu di loteng rumahku.
ketika rembulan berkemas, dan matahari bergegas,
aku menilik di balik dipan.
kutemui hati yang tinggal potongan.
kecil sekali. serupa remah.
aku tau siapa pelakunya!
ada rindu yang tinggal menetap di loteng rumahku.
ini dugaanku...
ketika hari beranjak malam, dan kantuk perlahan datang,
ia berjingkat-jingkat menuju bawah ranjang,
tempat hati tersimpan.
ia menggerogoti hati secuil demi secuil.
dimakannya sampai kenyang, sampai tambah buncit perut gendutnya.
dengar-dengar rindu memang selalu serakus ini.
jadi ... bagaimana menurutmu?
hipotesisku tidak terlalu menyimpang kan?
kisah pada secarik kertas.
ini kisah tentang seorang perempuan yang menyimpan ruang-ruang di hatinya untuk sesosok lelaki yang ditemuinya suatu ketika. cinta pada pandangan pertama.
sepasang mata legam dan segaris senyuman yang tak sengaja ia temui itu memperkenalkannya pada gelimang bahagia, pada gelenyar hangat di dada. semuanya tercecap sebagai candu.
entah takdir sedang berada di pihaknya, atau hanya kebetulan belaka, selalu ada pertemuan-pertemuan selanjutnya yang tidak pernah direncanakan. perempuan dan lelaki itu seringkali berada di waktu dan ruang yang sama.
ia mencari-cari lagi kenyamanan yang sempat terkecup sebentar. diperhatikannya si lelaki dalam jarak, dalam rentang yang sekiranya tak begitu menarik perhatian. ia menghindari hal-hal yang membuat si lelaki tau, bahwa ada perempuan yang diam-diam suka menatapnya dari kejauhan.
ia tidak membakukan semua yang ambigu itu menjadi sebuah perkenalan yang berbentuk nyata. tidak. ia ingin merahasiakan semuanya, memendam rasa yang sewaktu itu masih ragu ia namai cinta.
semuanya berjalan sebagaimana mestinya. perempuan itu sudah cukup mendapatkan inginnya. ia bahagia dan dengan ini tidak ada yang terluka. sempurna? tadinya. sampai kemudian, ada yang lain yang mencuri semua kesenangannya.
namanya... tiara.
seorang gadis lain yang mengulurkan tangan dan menyuarakan namanya di hadapan lelaki itu. mungkin tidak hanya itu. mungkin masih ada narasi-narasi lain yang kemudian membuat mereka berdua lalu disebut sebagai sepasang kekasih.
gadis itu entah bagaimana berhasil memunculkan binar yang tidak pernah tampak sebelumnya. mata lelaki itu bercahaya, seolah berkata bahwa adalah surga berada di dekat gadis itu.
ada perih yang menggelitik, setiap kemesraan pasangan baru itu lewat dihadapannya. seperti mata pisau yang tak sengaja tertelan, katanya. cemburu?
gadis bernama tiara itu telak membuat perempuan pemuja rahasia jatuh pada penyesalan. tentang keputusannya bersembunyi dibalik bayang-bayang. tentang ketakutannya melakukan awalan sesederhana berkenalan. tentang merasa cukup hanya menatap dari bilik tak terlihat.
entahlah, akhirnya mungkin akan jadi benar-benar berbeda jika ia memilih jalan yang satunya.
perempuan itu layu, sendu.
ia merasa ... terlambat.
Wednesday, October 2, 2013
sahabatku kembali.
Bumi bernyanyi.
Kupukupu dan kunangkunang bergembira, menari sambil tertawa.
Semua bersorak riang.
"Sahabat kita kembali, sahabat kita kembali, sahabat kita kembali.
Ayo bermain bersama lagi."
Semesta menyambut kumbang yang kini tersenyum bahagia.
Ia baru bangun dari tidur panjangnya,
dari waktu rehat yang ia ambil untuk sembuhkan sayap yang terluka.
dunia dan kejatuhannya.
dunia dijegal oleh pasukan masalah.
manusia dan penghuninya membiarkan semua tertumpuk seperti sampah.
mereka -atau kita- hanya sibuk menyerapah.
bau ini. bau itu. bau busuk!
faktanya, adalah dibuat sendiri aroma memuakkan yang terhirup.
"sudah berusaha semampuku.
tinggal bertawakal,
menunggu Tuhan memutuskan,
menakdirkan perbaikan, atau tidak."
berserah dan pasrah itu wajahnya hampir sama, hey!
padahal, taukah?
isinya jelas sama sekali berbeda.
lagipula sadar tidak bahwa belum ada kerja keras yang bisa disebut sebagai kerja keras?
segalanya hanyalah formalitas belaka. sekedarnya saja.
kamu -dan aku- hanya berjalan di tempat.
atau disebut melangkah mundur lebih tepat.
buktinya, polusi masih berserak,
korupsi makin mengerak,
dan kepedulian tertutup oleh katarak.
lihat! sudah dan tambah runtuh semua!
Monday, September 30, 2013
kamu bulan ini.
Hey, aku memutuskan untuk menuliskan "kamu" setiap bulan. Aku percaya kamu membaca. Memang namamu tidak ada di kotak "yang setia". Namun aku yakin, kamu adalah satu diantara berapa ribu sekian "yang hilir mudik bertandang" :)
Memang yang gamblang seperti ini hanya sekali dalam sebulan. Tidak apa kan? Harus tidak apa-apa! Semua tau kalau pusat tatasurya itu matahari, bukan kamu. Jadi kamu -dan aku- tidak bisa menjadikan segalagalanya adalah selalu tentang kamu. Benar?
Tapi sejujurnya, banyak yang terselubung adalah untuk kamu lho, ra..
Dara, maaf tentang yang kuucapkan kemarin. Tentang aku membencimu. Aku baru sadar, itu terlalu ... goblok. Dan sedikit selfish, mungkin?
Telaahku, marah itu wajah lain dari kehilangan. Ya aku kehilangan, kamu tau itu. Aku sedang ... apa ya? Aku... Aku sedih tidak lagi memiliki partner in fun, partner in down, bahkan partner in crime. Aku tersesat, ra, Karena sejatinya you are my person. Kalau aku adalah Meredith Grey,maka kamu adalah Christina Yang.
Aku rindu. Dan kamu... kamu tidak ada di sini. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, selain menenangkan rasa. Yang akhir-akhir ini muncul adalah benci, ra. Aku benci kamu pergi. Aku benci kamu tidak menepati janji. Aku benci kamu tidak mengajakku serta. Aku benci. Aku marah, entah sebenarnya pada siapa. Kamu? Bukankah mati bukan yang kamu pilih? Tuhan? Bukankah Tuhan selalu jadi Yang Mulia?
Perspektif ku sedang kacau, dara. Yang aku pikirkan selalu menyimpang. Aku menyalahkanmu atas segala yang melanda kini.
Kalau kamu tidak datang dan membuatku tergantung serta terikat, aku tidak akan kehilangan sedemikian dalam. Kalau kamu tidak menjanjikan ini itu -bertahan bersama menghadapi hidup yang sulitnya naudzubillah dan lain sebagainya- harapku tidak akan melambung terlalu tinggi, dan aku tidak akan jatuh begitu keras seperti ini. Kalau kamu tidak mendekatiku dan mengajakku bersahabat, aku masih duduk manis dalam zona nyaman kesendirianku. Kalau kamu ... blablabla.
Baru aku sadari, aku tidak akan ada di sini jika bukan karena kamu,ra. Mungkin aku memang terpuruk dan harus melewati duka yang berlarut-larut karena pernah berkenalan dengan kamu. Tapi mungkin aku akan jadi jauh lebih buruk kalau sama sekali tidak bertemu kamu.
Entahlah, ra. Aku hanya ingin kamu kembali.
Ohya, aku masih menyukainya, kok. Berceloteh denganmu,ra. Semua yang kukatakan sebelumnya adalah dusta. Buktinya aku masih setia kan menuliskan surat-surat ini. Yah, memang rasanya tidak sama dengan dulu, namun aku mengerti kok, kalau surga dan dunia itu dua alam yang benar-benar berbeda. Wajar saja komunikasi hanya bisa satu arah.
Haha, memang tolol sekali mood ku kemarin, kemarin dan kemarinnya. Emosi sesaat yang benar-benar konyol. Tidak ada benarnya sedikitpun. Maaf ya..
Dan ra, selamat bulan baru :)
Sunday, September 29, 2013
gadis berambut saga.
gadis berambut saga,
menatap marah pada penjuru dunia.
katanya, hidup terlalu semena-mena.
hari demi hari terisi bahan bakar untuk api benci berkobar menyala,
dalam mata dan sekujur tubuhnya.
ia kepanasan.
salahnya sendiri, dan ia menyadari ini.
sudah dicarinya air untuk padamkan gelora tak terkendali.
tapi tak berdaya,
kemarau sudah singgah terlalu lama.
Sampai kemudian.
Aku menyukainya dengan sepenuh rasa,
sampai kemudian ia menghancurkan segalanya.
Dimulai dari menjebol paksa benteng pertahanan yang kubangun sejak lama,
Lalu menerobos masuk, dan merusak semua yang ada di dalamnya.
Kotak memoriku, hatiku, mimpiku, aku..
Saturday, September 28, 2013
Wacana.
Kamu berjanji membantuku memperbaikinya,
merekatkan lagi hati yang sudah diremukkan dunia.
Kamu bilang akan selalu ada dan setia menjaga agar kepingan tak lebur hancur jadi serbuk debu.
Wacana, kamu malah menjadikan semua lebih parah dari sebelumnya.
Pahit tak terkira.
Seharusnya kamu tidak menjanjikan apaapa.
Atau kalau perlu, tidak usah datang sama sekali.
Aku sudah cukup kacau dan tidak membutuhkan lagi tambahan pengacau.
Akhirnya tamat.
mengukuhkan bercak rindu di pelataran malam.
Luka yang bersembunyi lalu tersibak,
menunjukkan pada dunia kuntumnya yang mulai ranum.
Berjingkat patah hati menyekap harap di peti kremasi.
Tamat, mati sudah cinta yang sejak lama sekarat.
Friday, September 27, 2013
rasa unjuk rasa.
maaf aku terlambat.
sepohon "ragu" tumbang menutup jalan,
memaksaku berhenti dan memikirkan lekat-lekat dua pilihan.
atasi atau pulang.
persetan,
yang penting aku sudah di sini,
menemanimu menonton acara yang kususun sendiri,
spesial teruntuk kamu.
"rasa" tampil sambil bugil.
apa saja yang sudah naik ke atas pentas, manis?
sudahkah "bosan" membacakan puisinya?
terlewatkah aku akan "sunyi" yang menyanyikan kesepiannya?
lihat dan dengar baikbaik, sayang.
supaya semua teresap lebih cermat,
dan kamu memaknai hati ini lebih dalam lagi.
Thursday, September 26, 2013
hujan pada suatu senja.
Kerontang, angin membawa musim panas satu rantang.
Tanah kering, si kecil mengais mencari air.
Bongkahan dahaga menyumpal kerongkongan,
Parau teriakannya tak berhasil lewat meminta pertolongan.
Matanya memandang nelangsa,
mencari secercah harapan di teriknya angkasa.
Satu dua hari, sampai kemudian dehidrasi bangkitkan halusinasi.
Hujan yang tenang turun di hutan kita pada suatu senja.
Hijau lagi dedaunan, basah lagi batu kali.
Kita berdansa di tengah rintiknya.
Berputar, menari, bergoyang,
lalu jatuh lagi dalam kehausan.
~ inspired by Pak Siswa.
Tuesday, September 24, 2013
cant keep up.
Sejak pagi tadi, semua tibatiba saja bergerak lebih cepat daripada seharusnya. Kendaraan, orang berbicara, waktu, semua terlihat terburu-buru kecuali aku. Mereka saling berkejaran, dan aku seolah berada di luar permainan.
Aku sudah mencoba mengimbangi, tapi ternyata melelahkan sekali. Ah, pada akhirnya aku memilih berhenti. Konsekuensinya? Ya seperti ini. Tertinggallah aku sendiri, masih bertahan dengan cara klasik yang ketinggalan zaman, yaitu bergerak terlalu perlahan.
Biarlah. Pada suatu waktu, mereka yang letih, dan aku yang berusaha lebih gigih.
- 24 September 2013, pukul 21.21
selamat tidur.
aku sangat membutuhkan lelap setelah 40 jam terjaga.
Monday, September 23, 2013
Linglung.
Kerelaan yang sudah kupersiapkan, mendadak tumpul dan mandul.
Harapan yang tadinya tinggal bara, entah kenapa berkobar menyala kembali.
Mungkin semua masih bisa dipertahankan.
Mungkin kamu masih bisa diperjuangkan.
Lantas aku melakukannya lagi, semua yang pernah berulang kali kubunuh mati.
Linglung, ya? Memang.
Orang tolol kehilangan pegangan,
seperti layang-layang yang terus terombang-ambing dalam angin,
dependensi uluran tali.
Tidak kunjung terbang bebas.
Tidak lekas menyentuh langit lepas.
Sunday, September 22, 2013
jaga langitku.
kamu harus mencobanya.
mungkin saja kemudian kamu jatuh cinta.
tidak sulit kok melakukannya.
kamu hanya perlu pamerkan senyum dan tawa terbaikmu.
tunjukkan bahwa luka tak pernah menang melawan tangguhnya kamu.
sapalah senja yang asyik menggoda,
teriakkan tepat di hadapan muka,
"sampai jumpa esok hari, mentari"
ia selalu suka kalau kamu setia melepas kepergiannya, kamu tau.
ada hal lain lagi.
asah asa.
rasakan bagaimana ia membalas kasihmu.
lambaikan tanganmu ke udara,
rasakan semilir angin yang ia tiupkan di sela jemari.
dengar bisiknya.
"terimakasih sudah menjaga langitku hari ini".
Saturday, September 21, 2013
lagilagi luka.
luka tidak akan terobati. luka tidak akan mau pergi.
hematlah amunisi emosi.
yang kamu perlukan hanya menyediakan ruang tersendiri untuknya menepi.
Friday, September 20, 2013
gagalnya misi "kita".
Katakata menggelepar sebentar, lalu mendadak bubar.
Meninggalkan halaman kosong, bertanda namamu di sudut kertas.
Loh? Mana ceritanya?
Padahal tadinya aku sudah selesai menuliskan.
Menakdirkan aku dan kamu sebagai dua tokoh yg kasmaran.
Aku sudah merangkai plot-plot sempurna.
Kita berakhir bahagia, lengkap dengan aktor penggembira.
Tidak jadi terealisasi?
Kita memilih pergi sendirisendiri ketika satu scene-pun bahkan belum terpenuhi.
Duh, sayang sekali, misi berakhir tidak jadi.
Thursday, September 19, 2013
tentang malam.
karena pada petang bukan gelap yang kutangkap.
tapi bagaimana aku akhirnya menyandarkan diri,
melepaskan lelah hari hari.
she said ...
"sudah hampir enam bulan berlalu, ra.
kenapa kamu begitu keras kepala seperti ini?
apa yang sebenarnya ingin kamu buktikan?
bahwa kamu perempuan tangguh,
bahwa kamu kuat menghadapinya seorang diri?
for God's sake, just spit it out.
katakanlah sebelum kamu mati tercekik oleh ini."
amatir.
sama seperti air mata yang tak selalu berarti luka,
begitu pula tawa yang terkadang tak bermakna bahagia.
semua yang tampak tak pernah cukup hanya dengan satu arti.
jadi jangan sok tau, hey!
manusia punya koleksi topeng berkodi-kodi.
belum lagi retorika yang membuat rasa terwujud dalam bentuk jauh dari asli.
kamu tidak tau apa-apa, sejatinya.
ini itu tapi palsu apa gunanya?
hah, dasar amatir!
Tuesday, September 17, 2013
remah untuk yang lelah.
(1) kita tidak pernah bersisian,
entah Tuhan menakdirkan demikian,
atau kamu yang tak menginginkan.
(2) kamu memang surgaku.
tapi mungkin aku yang jadi nerakamu.
(3) lalu sebagai akhiran,
kuletakkan angan-angan tentangmu dalam album kenangan.
sekian, tak lagi diperjuangkan.
Monday, September 16, 2013
getir bersama pahit.
bukan semerbak luka, tapi lebih seperti nestapa.
memori itu datang, lagi dan lagi.
sebuah kepingan masa lalu, membawaku kembali pada kala itu.
kamu ajak aku pergi,
kemudian kamu tinggal aku sendiri di tempat yang tak ku mengerti dimana ini.
ada pahit yang tercecap saat menatap kamu dan semua tentangmu.
jauh, dekat, tak terpaut jarak, kenangan yang lekat tak pernah bias.
sebuah cerita yang memapar kisah balon yang menggelembung lalu pecah.
dan impi yang membumbung lalu terbelah.
Saturday, September 14, 2013
puisi tanpa namamu.
aku mulai meragukan kebisaannya, ra.
tentang menulis puisi tanpa namamu terselip diantara katakatanya.
mungkinkah?
alangkah sulit melakukannya ketika kamu adalah sumber setiap rasa yang ada.
tapi tak apa kan sejatinya?
supaya semua tau, kamu seberharga itu.
supaya semua tau, bahwa kamu mengajariku sesuatu.
tentang cinta, rindu, tersipu malu, tak berdaya, jengah bahkan benci sekalipun.
ya kan?
kamu membuatku mengerti segala mengenainya, ra.
sesekali saja.
jangan selalu kamu tekan rasa negatif itu dalam kubangan, re.
terkadang kamu bisa biarkan ia bernafas lega.
kamu boleh kok sesekali hilang kendali,
lalu menangis sesuka hati.
Friday, September 13, 2013
tidak semua.
kenapa matamu masih saja berkaca-kaca, re?
kenapa kamu biarkan air mata terus mengaburkan pandanganmu?
tidakkah kamu lelah mempertanyakannya?
semua memang sudah tak sama, kamu tau itu.
ia sudah pergi dengan inginnya,
meninggalkan kamu dengan selusin harapan yang dulu menggebu dan kini perlahan layu.
mulailah belajar untuk mengerti, re, untuk selalu siap merelakan,
karena mungkin memang tidak semua yang datang lalu menetap selamanya.
terkadang mereka hanya ingin mampir sebentar.
seperti fajar pagi, re.
song of the month :)
Kodaline - High Hopes
Broken bottles in the hotel lobby
Seems to me like I'm just scared of never feeling it again
I know it's crazy to believe in silly things
But it's not that easy
I remember it now, it takes me back to when it all first started
But I've only got myself to blame for it, and I accept it now
It's time to let it go, go out and start again
But it's not that easy
But I've got high hopes, it takes me back to when we started
High hopes, when you let it go, go out and start again
High hopes, oh, when it all comes to an end
But the world keeps spinning around
And in my dreams, I meet the ghosts of all the people who have come and gone
Memories, they seem to show up so quick but they leave you far too soon
Now evil is just staring at the barrel of a gun
And I do believe
Believe I've got high hopes
It takes me back to when we started
High hopes, when you let it go, go out and start again
High hopes, oh, when it all comes to an end
But the world keeps spinning
And the world keeps spinning around
High hopes, it takes me back to when we started
High hopes, when you let it go, go out and start again
High hopes, oh,
And the world keeps spinning
Ooh, yeah this world keeps spinning
How this world keeps spinning around
Wednesday, September 11, 2013
senja sore itu.
senja sore itu mengingatkanku pada kamu,
pada ketenangan yang kamu bawa dalam setiap pelukan.
senja sore itu, persis seperti kamu.
yang tepat dan telak selalu membiusku jatuh ke keterpanaan.
Sunday, September 8, 2013
bapak itu adalah bapakku.
bapak itu adalah bapakku.
pria perkasa yang punya sejuta prakarsa.
untuk lukiskan senyum manis di wajah putri tercinta,
dan memakukan bahagia di tiaptiap detik yang terlewat.
dilindunginya aku dari luka, dari apapun yang sekiranya memudarkan tawa.
bapak itu adalah bapakku.
lelaki tangguh yang mengisi hidupnya dengan bertumpuktumpuk kerja keras.
menguras tiap bulir peluh demi masa depan buah hati.
demi aku, gadis yang dijaganya sejak belasan tahun lalu.
bapak itu adalah bapakku.
yang selalu sediakan waktu untuk kecup keningku di malammalam penuh lelap.
tak peduli lelahnya telah datang bertandang.
tak peduli tubuhnya telah letih di makan perjuangan hari ini.
dibisikkannya doa di telinga.
"semoga kamu tumbuh jadi gadis sempurna, nak."
"semoga kamu senantiasa dekat dengan suka cita."
dan sejuta permohonan lain pada Tuhan untukku.
bapak itu adalah bapakku.
yang aku cintai sampai dunia tak lagi ada.
yang aku cintai dengan segenap jiwa.
yang mencintaiku dengan caranya yang luar biasa.
memenangkan lelah.
sampailah aku pada titik memenangkan lelah.
ya, sebutlah aku menyerah kalah.
membiarkan ampas berkerak dalam cangkir teh kita.
mengikhlaskan setiap catatan senja mengabu seiring putaran waktu.
aku memahat narasi cuma dalam pigura kayu.
memilih bebaskan mimpi dari belenggu motivasi.
huh, bukannya tidak mengerti apa adalah salah yang aku titi.
aku cuma tak lagi peduli.
Saturday, September 7, 2013
hati yang utuh.
memang tidak sempurna caraku mencintainya.
tapi ketahuilah, aku memujanya begitu rupa.
tanpa epilog akhir cerita.
tanpa ambiguitas rasa.
sudah kuberikan padanya hati yang utuh.
seperti bulan waktu itu.
penuh.
Friday, September 6, 2013
trying my best.
aku berusaha semampuku,
melarungkan rasa yang tak seharusnya ada.
sulit, taukah?
ini hati, bukan perahu kertas.
dan lagi,
kenangan tentangmu lekang menghujam dalam adaku.
ah, aku kesakitan.
butuh waktu.
kamu pikir kamu punya selamanya.
nyatanya? tidak, manis.
waktu adalah barang mahal yang tidak akan pernah terbeli.
ya, oleh apapun.
satu kontainer penuh dolar sekalipun tak juga laku.
apalagi dengan ... apa? cinta?
hahahaha.
ajak-ajak bahkan sudah muak dengan frasa murahan berembel-embel abadi itu.
terimalah, jangan lagi membantah.
waktu memang selalu angkuh seperti ini, cantik.
tik tok tik tok.