alkisah hiduplah dua orang anak kecil. ara dan dara. di suatu pagi
pertengahan tahun 2002, dengan malu-malu, mereka saling berkenalan.
mulanya hanya bertukar nama, agar tau apa yang harus disebut ketika
ingin menyapa. tak disangka, tak diduga, permulaan singkat itu menjalin
sebuah tali persahabatan. dari gadis cilik hingga
perempuan muda, mereka selalu berdua. harapnya, sampai bermetafosa jadi
wanita dewasa pula.
ara dan dara. dua sosok yang
sangat berbeda bisa begitu akrab dan menyatu. membuat banyak orang terperangah tak percaya, dan
sibuk menerka bagaimana caranya. yang
introvert dan ekstrovert. yang insecure dan percaya diri. yang pendiam
dan cerewet. yang tenang dan meluap-luap. aneh! tapi percayalah, teori
kutub magnet itu benar adanya. utara hanya bisa menyatu dengan selatan,
kan?
seiring waktu berjalan, tidak hanya cinta dan
rasa saling memiliki yang tumbuh di antara keduanya, namun juga
pengertian yang tanpa perlu pelafalan.
"kalau kamu laki-laki, aku mau menikah denganmu saja," kata ara suatu ketika.
adalah
menjadi sebuah kebiasaan bagi mereka untuk selalu bersama. mereka
pikir, mereka punya selamanya. padahal, tentu saja tidak. akan ada saat
dimana ruang dan waktu membuat jarak di antara mereka.
"selamat, kamu lulus di perguruan tinggi di Surabaya, dara."
"kamu
tidak lulus, ra. tapi ini kan yang kamu mau? aku senang kamu tidak
perlu bergumul dengan fakultas yang tidak kamu sukai itu. selamat, ara."
"kalau begitu, mari kita rayakan bersama. kamu mau minum apa? wine? vodka? martini? scotch?"
ara hanya tertawa mendengar pertanyaan konyol dara. ia bangkit berdiri dan menuju dapur, menyeduhkan kopi dan chamomile tea.
pada
akhirnya dua cangkir marun itu tidak tersentuh. hanya didiamkan di atas
meja oleh dua sosok yang memandang televisi dengan tatapan kosong. ara
sedang bersedih, dara tau. dara sedang bersedih, ara tau. baru saja
ditemukan fakta bahwa sebentar lagi mereka harus tinggal di kota
berbeda. artinya, berpisah.
tidak biasanya mereka
bersedih di waktu yang sama. kalau begini, siapa yang jadi penopang?
tidak ada. maka mereka sama-sama bungkam. berpura-pura semua baik-baik
saja. berpura-pura tidak ada yang berubah dan semua akan tetap sama.
itu 2012. tidak tau lah mereka ada yang lebih buruk menanti di 2013. bahwa ada sebuah tempat yang tidak sekedar jauh, namun juga tak terjangkau. bahwa tempat itu adalah stasiun terakhir yang harus disambangi di kemudian hari. bahwa sesungguhnya, hubungan dengan Tuhan lah satu-satunya yang abadi.
kamu, selamat ulang tahun. aku rindu.
everything happen with a reason.
ReplyDeleteya. but sometimes, we just cant understand and accept that reason.
Deleteif it's too difficult for you to accept, then share it to God, He will give you answeres :)
ReplyDeleteyap. God always has the best answer.
Deleteforget one thing..
ReplyDeleteplease keep smile ^^
well, you too :)
Deleteok :)
ReplyDelete