Wednesday, May 15, 2013

caraku mencintaimu.



namamu kueja berulang dalam surat yang kukirimkan untuk Tuhan.
pada sajak doa, pada antologi cerita.
mau tau apa?

aku ingin kamu, banyu yang menikam mati dahagaku, dibanjiri bahagia.
aku ingin kamu, bayu yang menyemai hangat pada musim dinginku, jauh dari luka.

aku tidak meminta Tuhan menjadikanmu milikku,
karena sepenuhnya, aku sadar dimana aku menapak.
aku adalah kutub bumi dengan malam yang begitu panjang.
aku adalah hitam, yang melegam kelam.

dan kamu...
kamu adalah esok yang telah mengabutkan setumpuk kemarin yang usang.
kamu adalah inspirasi puja jiwa pujanggaku.
kamu adalah matahari dengan cahaya tak berkuota yang diamdiam kucuri.

lebih baik menjaga, mendamba, merindu, mencandu, kamu yang ada dalam rentang jarak.
jangan terlalu dekat.
aku tidak mau kamu masuk ke dunia dengan pelangi abu-abu.
aku tidak mau kamu larut dalam hidup penuh problema.
aku tidak mau menjadi orang yang mengaburkan apa yang membentuk sosok seorang kamu.

aku cinta, dan ingin bersama.
tapi tidak sepantasnya kamu dalam bahaya.

maka tetaplah saling mencinta, kamu dan dia,
aku memang kelu terbakar cemburu.
namun selama senyummu tak luput merona, aku tak akan kenapa-kenapa.

aku masih akan disini,
mendampingi kamu dari sudut gelap yang tak pernah kamu tatap,
dan menarikan pena di atas kertas,
menulis pesan agar Tuhan setia melukis indah di harimu.

~ untuk kamu, sebuah alasan aku bisa tetap tersenyum :)

2 comments:

  1. lagi-lagi WOW [!]

    kkak suka banget sama yang ini: "kamu adalah esok yang telah mengabutkan setumpuk kemarin yang usang."
    :)

    teruskan!!! :D

    ReplyDelete