atas nama rasa ini itu, kuuntai kata menjadi larik - larik yang bercerita tentang aku dan gadis mawar biru.
Tuesday, April 22, 2014
lets talk about love.
Cinta itu apa?
Cinta itu melakukan apa saja demi bahagianya. Apa saja ... Bahkan ketika pada akhirnya kamu menjadi satu-satunya yang terluka. Apa saja ... Bahkan ketika itu artinya kamu harus rela.
Merelakan? Kenapa tidak memperjuangkan?
Lihat konteksnya dulu. Ketika dua hati saling cinta dan situasi menyulitkan mereka untuk bersama, maka perjuangan perlu ada. Agar apa? Agar keduanya bersatu kemudian berbahagia.
Ketika yang satu cinta dan yang lainnya tidak memiliki rasa yang sama, maka ... apa yang bisa diperjuangkan?
Kamu pernah dengar lagunya Dewa 19?
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta."
Hmm. Benar. Memang bisa. Tapi untuk apa? Cinta yang dikondisikan itu mudah lenyap. Rentan seperti bayi. Sedikit saja salah langkah, luluh lantak lah semua. Kamu mau punya cinta yang seperti itu?
Ya, selama aku bisa memilikinya.
Bukankah itu yang disebut obsesi? Cinta itu tidak egois, tidak sembarangan. Cinta itu memikirkan, mempertimbangkan. Apakah ia selalu menikmati saat-saat bersamamu? Apakah ia selalu berbahagia, tidak merasa tertekan dan terkekang? Cinta itu tidak cuma tentang memiliki. Cinta itu bening, tidak sekeruh yang kamu bilang tadi.
Kamu berbicara seperti seorang profesional.
Hahaha. Kamu hanya perlu mengalaminya sendiri. Kamu akan mengerti segala tentangnya suatu saat nanti. Kamu akan tau cinta itu apa dan bagaimana, ketika kamu sudah menemukan setengah hatimu yang lain.
Memangnya kamu sudah?
Menurutmu?
...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment