Apa yang paling ampuh untuk menyapu rasa bersalah?
Maaf?
Mau saja aku memintanya padamu ribuan kali,
tapi pada akhirnya jalanku bertemu pada dua persimpangan.
Keduanya berjalan melingkar untuk kemudian sampai di titik awal.
Persis seperti angka delapan.
Kau tolak aku, akan ada rasa jadi penjahat paling kejam di dunia,
Dan aku kan terus berkubang pada jijik untuk diri sendiri.
Begitupun ketika kamu begitu mudahnya mengerti bahwa aku sama tidak sempurnanya dengan manusia biasa.
Aku tidak pantas menerimanya, sayang.
Sebab adalah keji meremukkan hati seputih milikmu.
Maaf tidak mampu mengubah alur cerita apapun yang telah menyata.
Luka sudah tergores, dan akan terus membekas untuk waktu yang tak punya ujung.
Maka asah kehatihatian dalam melangkah.
Karena kalau keliru, tidak ada tempat untuk putar arah di depan sana.
Dan kamu akan terkurung pada kotak tergembok tanpa kunci.
Rasa bersalah namanya.
Ah, menyakiti ternyata sama sakitnya dengan disakiti.
No comments:
Post a Comment