Saturday, August 31, 2013

pesan rindu.

Duh, lagilagi aku lupa, tuan,
untuk kirimkan sepucuk surat ini untukmu.
Sudah lama sekali tersimpan di laci nakas,
kertaskertas usang berisi sajak rindu.

Duh, pesan gamblangku tak sampaisampai jadinya, tuan.
Tapi apa kau terima isyarat malumalu yang terselip dalam bayu?

Duh, semoga iya adalah jawabmu, tuan.
Maka temui aku di tempat pertama kita bertemu,
Lalu kecup bibirku, seperti yang sering kau lakukan di masa lalu.

No comments:

Post a Comment