Friday, March 22, 2013

mimpi dan antisipasi.



kenapa air matamu tumpah lagi?
entahlah.
jangan menjawab "entahlah".  carilah jawaban lain yang lebih rasional.
tapi saya memang tidak tau.
bohong. kamu tidak mungkin menangis kalau kamu tidak punya alasan.
....
apa?
saya tidak tau.
apa?
oke, saya tahu alasannya.
apa?
karena saya sedang ingin menangis.
menurutmu saya akan percaya? ayolah, beritahu saja alasannya.
saya...
akui saja. kamu tidak akan mati karena itu.
saya...
apa mau dibantu diberi pilihan? kamu terluka? kamu kehilangan? kamu sakit hati?
saya patah hati.
lelaki?
saya takut pada mimpi saya yang terlalu tinggi.
lalu?
tamat.
pengecut! sukses gagal urusan belakangan. yang penting berusahalah dulu dan seperti kata kuliah tadi siang, jadilah orang pintar yang menyiapkan seribu antisipasi. hey, kamu tidak pernah mendengarkan dosenmu berbicara ya? aku yang bukan mahasiswa saja mendengarkan dengan seksama.
saya tau semua kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan kalau ia menjelma nyata.
maka persiapkan lah. lagipula, selalu ada bintang di malam yang gelap,kan? selalu ada sinar harapan meskipun kadang hanya berupa titik tersembunyi.
...
memangnya apa mimpimu? profesi?
bukan.
keinginan berkeluarga?
tentu saja saya belum memikirkan hidup saya sampai sejauh itu.
ada sesuatu yang ingin kamu miliki?
bukan.
lelaki?
...
lelaki?
...
halo? apa kamu masih di sana? kenapa kamu tidak menjawab?
...

No comments:

Post a Comment