Friday, September 14, 2012

something about the newest me..


Sebenernya ini tugas psikologi kepribadianku, tapi... yah gak papa deh di sharing :)

Mendeskripsikan diri sendiri adalah suatu tugas yang tidak ringan, karena pandangan orang terhadap saya dan pandangan saya terhadap diri saya sendiri tentu akan berbeda-beda.
Saya mengenal diri saya sebagai sosok yang super introvert. Saya sangat tertutup, terhadap siapapun. Pada teman, sahabat, saudara bahkan orang tua. Saya tidak suka berbagi tentang apa yang saya rasakan, juga tidak suka meminta pendapat orang terhadap masalah yang saya dapatkan. Saya lebih suka menjadikannya sebagai rahasia. Saya lebih sering mencoba menyelesaikan permasalahan hidup saya seorang diri.
Saya memiliki masalah dalam beradaptasi terhadap lingkungan dan orang-orang baru, karena saya susah berbaur. Jika saya berada di antara sekumpulan orang yang baru saya kenal beberapa minggu bahkan hari, dan tidak ada yang mengajak saya berbicara terlebih dahulu, maka tidak akan ada obrolan yang tercipta. Atau kalau mereka memilih untuk mengobrol sesama mereka, saya hanya akan mendengarkan mereka berbicara, memperhatikan bahkan menaganalisa tanpa saya ikut masuk dalam pembicaraan itu. Berbeda lagi jika ada orang yang mengajak saya berbicara, biasanya saya tidak akan mencueki mereka. Saya akan tetap menanggapi, tapi sekedarnya saja. Saya tidak suka berbasa-basi.
Banyak orang yang mencoba untuk berinteraksi dengan saya malah berpikiran saya ini jutek, padahal sebenarnya saya tidak, saya hanya terlalu pendiam dan tidak banyak bicara. Saya akan lebih banyak berbicara dan menghabiskan waktu bersama keluarga, atau orang yang dirasa cocok dengan saya, itupun setelah kenal selama bertahun-tahun.
Bukannya saya tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang tentang saya (ex : cewek jutek, tidak bisa diajak bercanda, antisosial, dll), tapi sebaliknya, semua yang orang katakan tentang saya, selalu membebani pikiran saya. Tapi memang tidak ada yang saya lakukan. Tidak marah atau membantah, namun hanya diam saja. Yang mereka katakan tidak sepenuhnya salah. Itu semua karena mereka tidak begitu mengenal saya.
Terkadang saya lebih suka menyendiri, melakukan hal-hal sendirian, seperti membaca buku, menulis (sebagai hobi saya), dan browsing. Bukan jalan-jalan ke mall bersama si ini, atau menghabiskan waktu mengobrol bersama si itu seperti layaknya orang-orang lain. Namun sama seperti sifat dasar manusia yang tidak bisa hidup sendirian, saya pun membutuhkan orang lain, karena saya terkadang juga butuh teman dan memerlukan bantuan mereka.
Saya tidak percaya diri dalam banyak hal. Satu hal yang saya kira adalah kemampuan  saya, yaitu menulis. Saya suka menulis, bisa berupa puisi, cerpen, novel, dll. Melalui tulisan-tulisan itulah saya biasanya mengungkapkan perasaan, atau menceritakan kejadian-kejadian yang menimpa saya setiap hari. Seperti diary, namun secara tidak langsung.
Sejak kecil, saya memang sudah seperti ini. Sewaktu SD, SMP, hingga SMA, saya susah mendapatkan teman baru. Saya susah menyesuaikan diri dengan karaker-karakter orang yang saya temui,  seperti bagaimana menghadapi teman yang cerewet, teman yang terlalu banyak ingin tahu, dan sebagainya. Jadi saya cenderung lebih sering mencari orang yang setipe dengan saya, dan disitulah kesulitannya.
Saat saya masih berada di bangku akhir SMP dulu, saya pernah berusaha keras untuk bergaul dengan teman-teman sekelas saya, tak peduli bagaimanapun sifat mereka. Makin lama saya semakin dekat dengan mereka dan saya pun sedikit banyak mulai terbuka. Namun suatu waktu mereka melakukan hal yang menyakiti hati saya, dan sejak saat itu, saya kembali menjadi pribadi yang tertutup lagi. Bahkan lebih parah daripada yang sebelumnya.
Saya bukan sosok yang anti sosial. Sebaliknya, berada di antara banyak orang bukanlah merupakan suatu masalah bagi saya. Namun biasanya, saya akan menjadi seseorang yang tersudut dan terintimidasi, karena saya hanya diam memperhatikan dan mendengarkan sekitar, tanpa ikut bergabung dengan mereka.
Berkali-kali saya mencoba menjadi sosok yang supel dan mudah berbaur dengan siapa saja, juga mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar, namun pada akhirnya saya akan menyerah dan menjalani semua apa adanya, karena bagi saya menyesuaikan diri itu melelahkan dan membuat saya tertekan. Maka saya akan memilih untuk tetap menjadi diri saya sendiri, diterima atau tidak diterima oleh lingkungan sekitar saya.
Mengenai gaya hidup, saya sudah diajarkan mengenai budaya ketimuran oleh keluarga dan orang-orang di sekitar saya, sejak saya masih kecil. Budaya ketimuran yang saya maksud di sini sudah mencakup berbagai aspek kehidupan. Seperti cara berpakaian saya yang tidak serba terbuka, agama yang saya anut, norma-norma kehidupan yang saya pegang, dan lain sebagainya.

1 comment:

  1. i like the new tiara....make new friends and forget about past...u have a bright future ahead..take care of yourself.

    ReplyDelete