Sunday, October 4, 2015

kacamata kuda.



Semuanya serba tidak biasa dan menyulitkan, memaksaku mengambil jalan memutar, jauh dari kebiasaan. Bebek yang merajuk. Hari yang mengantuk. Sahabat yang tak bisa lagi kupeluk.

Hmm.. Barangkali ada kutukan gila yang melekat di kemeja yang kukenakan. Barangkali musim mengajak ribut, dendam atas cinta yang tidak tersambut. Barangkali ada yang marah, diam-diam menghujaniku dengan sumpah serapah. Barangkali.. Barangkali.. 

Aku menumpuk praduga dan prasangka hingga tenggelam sendiri di antaranya. Aku terus curiga, sampai suatu ketika seorang teman bertanya,
"Apakah kamu memang tidak pernah melepasnya? Itu.. kacamata kuda kudamu.."
Aku meraba wajahku sendiri dan mendapati benda asing menempel di sekitar mata. Sial.. Aku bahkan tidak menyadarinya.
" Sesekali, bebaskan tatap mu, ra. Kemudian, bergurulah pada senja. Ia bisa mengajarimu caranya menjadi bijaksana."

4 comments:

  1. akhirnyaaaa, update lagi dengan tulisan-tulisan yang worth sama pnntian bbrp wktu kmrn. maaf loh ra, tp kk bakal sering brtandang nih, kalau berkenan tlg jamu dengan kisah baru ya, tak apa kalau melulu tentang rindu, toh kisah yang sama tak pernah habis dimakan masa. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello kak reni :) Terimakasih karena setia menanti kak. Kemarin ara sedang kehilangan nyala, jadi jarang punya keinginan menulis. Tapi sekarang sudah menemukan lilin baru kok, kak. Semoga bertahan lama hehe.

      Delete
  2. ahh sama, kk jg bru2 ini blik updte d blog, stlah kmren2 kyk kosong kehilangan cerita, trlalu bnyak tema, cman gak tau mw mulai dr mana... semoga, semoga nggak pergi lagi, kalopun brnjak sementara, lekas kembali ra, kk bntuin jaga lilinnya deh biar nggak kehilangan nyala *yg kbyang malah adegan si hewan berhidung pnjang. :D

    eh, angka cntik nih kk brtndang di angka 19019. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, betul banget. Tapi apapun itu, yang penting jangan pernah berhenti nulis. Untuk diri sendiri, pun untuk orang lain :)

      Delete