Saturday, October 17, 2015

remah.



(1) Yang mengabur, tidak lagi menawarkan puisi paling pagi. Cuma teh sore hari yang tak hangat lagi, dengan sepotong roti yang setengah basi.

(2) Kehilangan itu tidak selalu kamu pergi dan aku sendiri. Terkadang kehilangan bisa terjadi meskipun kamu ada di sisi. 

Wednesday, October 7, 2015

kepastian.



Tiket sudah ditangan dan kereta sebentar lagi datang. Kau tidak perlu tau kemana aku akan pergi atau akankah aku akan datang lagi. Pikirkan saja.. Pikirkan kembali.. Kalau kau ingin menetapkan keyakinan, tidak ada waktu baik selain sekarang. 

Aku sudah kehabisan akal menyiasati jam dinding baru, ra. Aku tidak punya alasan lagi untuk mengulur-ulur hari. Segera adalah sesuatu yang kubutuhkan, sebab menanti bukanlah hal yang menyenangkan. Apalagi jika harus dilakukan dalam kegelapan, tanpa tujuan, tanpa tau sebenarnya ke arah mana kau mengajakku berjalan.

"Kau sudah berlebihan," temanku mengingatkan. Barangkali memang tidak semestinya seseorang menanti selama ini. Jadi.. katakan. Katakan apa yang sebenarnya kau inginkan. Aku butuh kepastian sebab di dadaku tidak ada permainan yang pantas kau mainkan.

Sunday, October 4, 2015

hujan juga memilih pergi.



Gadis itu tidak bersahabat dengan banyak orang. Bahkan.. hanya hujan satu-satunya teman. Yang ia percaya untuk berbagi cerita. Yang ia pilih untuk melukiskan air mata. Hujan selalu menjadi yang paling mengerti. Pun dalam diam, ia tau kapan harus memeluk dengan dinginnya, kapan harus ikut merayakan bahagia dengan tariannya.

Sayang.. Dalam kepala gadis ini, musim tak kunjung berganti. Matahari menawarkan panas paling panjang, dan hujan telah kalah jauh sebelum berperang. Ia lari terbirit-birit membawa badai ke puncak Sagarmatha. Menghilang dan begitu saja lupa pada gadis yang selama ini bergantung padanya. Ah, ia hanya takut mati. Bukankah semua ciptaan Tuhan memang selalu punya insting bertahan? Menyelamatkan diri dari apa yang sekiranya mengancam, tak peduli pada janji menemani yang selama ini ia genggam.

Oh.. Padanya, hujan tidak pernah benar-benar peduli. Yang penting tidak mati.. Yang penting tidak mati.. Terbukti, lihatlah kini.. Hujan tidak sudi datang mengorbankan diri, meninggalkan si gadis kembali berakhir sendiri.

Kasihan.. Daripada mati, hujan juga memilih pergi..

kacamata kuda.



Semuanya serba tidak biasa dan menyulitkan, memaksaku mengambil jalan memutar, jauh dari kebiasaan. Bebek yang merajuk. Hari yang mengantuk. Sahabat yang tak bisa lagi kupeluk.

Hmm.. Barangkali ada kutukan gila yang melekat di kemeja yang kukenakan. Barangkali musim mengajak ribut, dendam atas cinta yang tidak tersambut. Barangkali ada yang marah, diam-diam menghujaniku dengan sumpah serapah. Barangkali.. Barangkali.. 

Aku menumpuk praduga dan prasangka hingga tenggelam sendiri di antaranya. Aku terus curiga, sampai suatu ketika seorang teman bertanya,
"Apakah kamu memang tidak pernah melepasnya? Itu.. kacamata kuda kudamu.."
Aku meraba wajahku sendiri dan mendapati benda asing menempel di sekitar mata. Sial.. Aku bahkan tidak menyadarinya.
" Sesekali, bebaskan tatap mu, ra. Kemudian, bergurulah pada senja. Ia bisa mengajarimu caranya menjadi bijaksana."

Friday, October 2, 2015

(?)



Aku menuliskan puisi di pipimu semalam, saat kamu terlelap dan sibuk menimbang mimpi. 
Aku mengantarmu tidur dengan ninabobo yang kucipta sendiri, liriknya terlukis di dinding sana sini.
Barangkali... semua yang kurasa berhasil terkata segamblang lagu hari merdeka. 
Barangkali... kamu akan menyadarinya dan membelikan lagi pena dan buku harian kita.

Friday, June 12, 2015

dear you.



"See You Again"(Wiz Khalifa feat. Charlie Puth)

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh, I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again
(Hey)

Damn, who knew?
All the planes we flew
Good things we've been through
That I'll be standing right here talking to you
'Bout another path
I know we loved to hit the road and laugh
But something told me that it wouldn't last
Had to switch up
Look at things different, see the bigger picture
Those were the days
Hard work forever pays
Now I see you in a better place (see you in a better place)

Uh
How can we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through you were standing there by my side
And now you gon' be with me for the last ride

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again (I see you again)
We've come a long way (yeah, we came a long way) from where we began (you know we started)
Oh, I'll tell you all about it when I'll see you again (let me tell you)
When I'll see you again

First you both go out your way
And the vibe is feeling strong
And what's small turn to a friendship
A friendship turn to a bond
And that bond will never be broken
The love will never get lost (and the love will never get lost)
And when brotherhood come first
Then the line will never be crossed
Established it on our own
When that line had to be drawn
And that line is what we reach
So remember me when I'm gone (remember me when I'm gone)

How can we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through you were standing there by my side
And now you gon' be with me for the last ride

So let the light guide your way, yeah
Hold every memory as you go
And every road you take, will always lead you home, home

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh, I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

Saturday, May 16, 2015

(no title)

Aku ingin bisa melakukan segalanya, semua yang mampu membuatmu baik-baik saja.
Aku ingin menjadi serba bisa, rumah keluh pun payung teduh.
Aku benci.. saat kamu sibuk menahan air mata dan aku tidak bisa melakukan apa-apa.
Rasanya seperti tidak berguna..
Rasanya seperti matahari yang kehilangan nyala.

- Taman Kaliurang, 15/05/2015

Monday, April 13, 2015

yang ingin kulakukan.

Kamu tau apa yang ingin aku lakukan sekarang? Pulang. Kembali pada tempat ternyaman yang hidup di dada seseorang.

Kamu tau apa yang ingin aku lakukan sekarang? Berdiam di pelukan. Mendengarkan degup jantung, detak detik satu satu sampai ketiduran.

Ah, aku kelelahan.

13/04/2015, 22:21

Thursday, April 9, 2015

barangkali.



(1) Barangkali, hidup adalah sebuah perjalanan tanpa tujuan. Seperti yang biasa kita lakukan kala bosan. Berkeliling tanpa arah yang pasti, tanpa tau sebenarnya ke mana tempat yang kita ingini..

(2) Barangkali, hidup itu lebih layak diumpamakan seperti mengendarai sebuah sepeda. Bukan seperti menaiki kereta dengan satu tiket tujuan pasti. Bukanakah orang-orang lebih suka mencoba-coba? Singgah pergi singgah pergi hingga tau yang mana yang akan ia tetapi.

atau...

(3) Barangkali, hidup itu bukan sesuatu yang perlu terdefinisi. Sebab apapun yang perlu dilewati, semua orang toh berakhir mati. Ya kan?

Thursday, January 8, 2015

aku ingin ada di sana.



Aku ingin ada di sana..
Mendukungmu dalam menggapai semua cita-cita, harapan dan keinginan yang  kamu gantungkan di langit-langit kamar. Menggenggam tanganmu di setiap perjalanan dan usaha memaknai dunia. Menemanimu menenggak habis seluruh pelajaran kehidupan yang menjadikanmu semakin tangguh, semakin dewasa dan semakin bijaksana.

Aku ingin ada di sana..
Membuktikan kepada semua bahwa kamu memang seperti yang aku kira. Sosok biru yang selalu merah dan membagikan tawa seperti tak kenal lelah. Rumah musim hangat dengan segala keceriaan dan kasih yang tak terhingga.

Aku ingin ada di sana..
Saat kamu meniup lilin kesekian puluh yang masih sangat jauh di masa depan. Saat keriput wajahmu tidak mampu membuat kerontang telaga di dalam mata. Saat kamu tetap berdiri meskipun kakimu tidak berhenti gemetar dan terlalu lemah menopang badan. Saat rambutmu mulai memutih dan tubuhmu merenta dimakan usia.

Aku ingin ada di sana dan terus mencintaimu seperti purnama malam minggu.

Selamat ulang tahun, kamu :)

Wednesday, January 7, 2015

catatan akhir tahun.



Hari per hari hanyalah sebagian kecil dari sebuah perjalanan kehidupan. Luka, bahagia dan hampa adalah hal yang memang semestinya ada di dalam cerita. Dan hari ini.. sampai juga kita pada penghujungnya. Epilog bab baru dari sebuah buku dimana masing-masing kita menjadi pemeran utamanya. 

Jadi.. sejauh ini, bagaimana kabarmu? Apakah masih waras menghadapi dunia yang detik demi detik semakin tak terkendali? Semoga, sebab lelucon terbaiknya, kehidupan hanya terlihat indah bagi orang-orang yang selalu tabah.

- 31 Desember 2014