atas nama rasa ini itu, kuuntai kata menjadi larik - larik yang bercerita tentang aku dan gadis mawar biru.
Thursday, September 18, 2014
kamu yang tau.
Mungkin suatu saat kamu akan menyadari, ada rasa yang tetap tegar, bernafas lamat-lamat di balik tumpukan arloji mati, menanti. Sudah sejauh ini ia berdiri, bertahan di udara yang semakin menipis dan harapan yang semakin habis.
Sementara sesak menjadi-jadi, kamu masih sibuk dengan koran pagi dan televisi. Bermain basa-basi.
Barangkali akan ada masanya kamu berhenti, berdiam untuk memekakan hati yang selama ini kamu biarkan buta tuli. Tapi kapan, hanya kamu yang tau itu, hanya kamu yang sepatutunya memberitahu aku.
- Juli 2013
Tuesday, September 9, 2014
remah - rumah
(1) Salah satu bagian terbaik yang kutemui dalam kehidupan adalah ... kita. Aku, kamu dan rumah musim hangat yang kita tinggali bersama-sama.
(2) Seharian kita berkendara mengejar matahari tenggelam, lalu menghabiskan waktu di pasar malam. Setelah lelah datang, kita memutuskan pulang kepada pelukan. Kepada rumah dengan lentera redup dan ninabobo sayup-sayup.
(3) Aku ingin pulang. Kepada kamu. Kepada rumah beratapkan rindu.
Subscribe to:
Posts (Atom)